Beberapa Faktor Penyebab Jakarta Selalu Banjir

Kalau mendengar kata jakarta, seolah padanan katanya adalah BANJIR. Sebegitu lekatnya jakarta dengan kejadian banjir yang membuat jakarta tidak bisa dipisahkan dari kata banjir. Banjir menjadi momok bagi warga jakarta. Banjir pula menjadi barometer dan tolak ukur keberhasilan pemerintah DKI dalam mengelola kota no 1 di indonesia ini.



Banjir pula, bisa dijadikan media kampanye dalam ajang pilkada, baik sebagai black campain maupun sebagai klaim keberhasilan. Minggu lalu, ahok kalang kabut terutama diserang media dan golongan yang anti ahok. Maklum mendekati Pilkada 2017, banjir bisa menjadi peluru tajam untuk menyerang ahok.

Kalau masih banjir, apa bedanya Ahok dengan gubernur sebelumnya, dan yang sebelumnya lagi? Ahok cuma jago ngomong kasar dan teriak2 gak jelas? Banjir yang terbaru ini terjadi di kawasan elit kemang. Mobil horang kayah yang lagi parkir di cafe terendam dalam susu coklat.




Sebegitu parahkah, sampai Kawasan elit bisa kebanjiran. Sampe-sampe warga Bekasi yang dulu sering di-bully mulai bales nge-bully Jakarta.

ini beberapa meme warga bekasi untuk warga jakarta yang sering kebanjiran



Lagi



Lalu apa tanggapan pemerintah terhadap banjir yang terjadi baru baru ini?

Meme ahok stres hapadi banjir



Jawaban ahok mengejutkan, dan menjadi kointroversi bagi beberapa orang. Ahok menyalahkan warga yang tinggal di bantaran kali krukut yang menjadi biang kerok banjir. Menurut Ahok Kemang banjir lantaran banyaknya warga yang bangun rumah di bantaran kali krukut. Dinding rumah mereka yang jebol tersebut bikin air mengalir deras ke arah Kemang. Tidak cuma itu, air yang mengalir itu kebetulan mengarah ke daerah yang gak ada pompanya, sehingga menyebabkan banjir parah. 

Padahal ahok dulu pernah berkoar, jakarta tidak bakalan banjir meski diguyur hujan 3 hari terus menerus. Nyatanya, baru disiram 3 jam jakarta jadi kolah susu coklat.

Gak salah juga sih menurut ane. Karena warga juga punya kewajiban mengurangi banjir. Jangan nyalahin pemerintah kalau warga sendiri masih suka buang sampah sembarangan. Bener gak?

Memang pada dasarnya, banjir jakarta ini adalah problem semua orang penduduk jakarta. Bukan tanggung jawab seorang gubernur ahok semata. Makanya, tidak fair pula jika ahok dijadikan ujung tombak caci maki atas kejadian banjir jakarata yang terus menerus.


Ini beberapa contoh kelakuan bejat warga jakarta, dimana saat bersamaan mereka mengeluh ketika banjir datang.





Memang banjing jakarta bahkan sudah terjadi sejak zaman belanda. Atau bahkan lebih lama yakni sejak jaman kerajaan tarumanegara. Lihat foto di bawah.



Sebelum kita ikut-ikutan nyalahin salah satu pihak. Kita cari tau dulu yuk apa aja sih penyebab banjir di Jakarta. Berikut kami kutip dari data Urban Poor Consortium.

1. Kiriman dari kota tetangga

Salah satu penyebab banjir yang klasik yaitu kiriman dari Bogor dan Depok. Dua daerah itu memang berkembang . Banyak lahan yang tadinya hutan atau daerah terbuka beralih fungsi jadi villa, kebun dan hunian warga. Akibatnya, daya serap tanah jadi berkurang. Alhasil, air hujan yang harusnya diserap tanah malah mengalir ke Jakarta yang memang lokasinya lebih rendah. DItambah lagi, di Jakarta setidaknya ada 13 sungai yang mengalir di dalam kota. Makin aja deh...


2. Berkurangnya jumlah waduk dan rawa

Air kiriman Bogor dan Depok makin gak terbendung karena sejak zaman Belanda, jumlah waduk di Jakarta berkurang drastis. Dulu jumlahnya sektiar 800 dan sekarang gak lebih dari 200. Begitu juga rawa, sebagian besar wilayah di Jakarta yang dulunya rawa kini sudah berganti. Apa penyebabnya? gak lain dipake buat hunian (kebanyakan ilegal) dan sisanya mengering atau jadi bangunan lain.


3. Penurunan muka tanah

Nah ini nih yang bahaya. Sebagai ibu kota, tentu Jakarta menarik minat banyak pendatang. Makin banyak warga pendatang berarti makin banyak juga hunian. Makin banyak hunian, makin banyak juga air tanah yang diambil. Akibatnya, tanah di Jakarta dikabarkan turun 3 sampe 10 cm per tahun. Bisa dibayangkan apa yang bakalan terjadi 20 tahun kemudian? area banjir makin meluas!

4. Perubahan iklim

Sekitar 4 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air laut dan menghadapi resiko peningkatan permukaan air laut serta hujan. Akibatnya, hujan ekstrem sering terjadi.


5. Ombak tinggi

Akibat dari penurunan muka tanah dan perubahan iklim, maka ancaman ombak juga makin gede gan. Buktinya, banjir besar pada 2007 yang menenggelmkan sebagain besar wilayah Jakarta.

Kenapa ya Jakarta banjir terus?

1. Normalisasi sungai


Sejak Ahok menggalakan normalisasi kali Ciliwung, setidaknya sudah beberapa pemukiman pinggir kali yang digusur. Misalnya Kampung Pulo. Selanjutnya, Pemprov menutupi bantaran kali dengan semen. Kini sekitar 9 Km bantaran kali Ciliwung udah ditutup. Niatnya sih supaya aliran air lancar. Tapi,semen yang menutupi bantara kali justru membuat air gak terserap sama tanah di sana. Selain itu, warga sektiar kali juga jadi kesulitan air tanah karena gak terserap.


2. Zona Hijau

Buat pelanggan setia Kali Jodo, pasti sedih nih. (emot smiley). Kali Jodo sekarang rata sama tanah karena mau dijadiin Zona Hijau gan. Niatnya sama, supaya air hujan bisa diserap sama tanah. Sampai 2015 lalu, total udah ada 113 penggusuran buat merealisasikan normalisasi bantaran kali dan membuat zona hijau.

3. Reklamasi

Reklamasi awalnya bertujuan buat menghalau air laut yang menjadi biang banjir rob di Utara Jakarta. Tapi, beberapa pihak justru menuding bahwa reklamasi justru jadi salah satu penyebab banjir. Gimana bisa? Reklamasi atau pembentukan pulau buatan membuat aliran air dari 13 sungai di Jakarta ketahan gan.

Mungkin anda juga pasti punya pemikiran sendiri dong soal banjir Jakarta. Gak ada salahnya kalau pemikiran anda itu dituliskan di komentar supaya kita semua pada melek soal banjir Jakarta dan tau apa yang mesti kita perbuat supaya banjir di Jakarta berkurang.
Baca Juga

0 Response to "Beberapa Faktor Penyebab Jakarta Selalu Banjir"

Posting Komentar