Isi lengkap Sabda Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X Yogyakarta dan Artinya

Polemik kerajaan nagyogyakarto hadiningrat alias yogyakarta semakin ramai diperbincangkan. Sebenarnya tidak ada yang terlalu wah. Sebab memang sistem kerajaan tidak mengenal yang namanya demokratis. Apa kata kata raja adalah mutlak. makan itu Ta* kata raja maka rakyat harus patuh.

meski pada faktanya, raja biasanya selalu memberikan keputusan yang tepat untuk rakyatnya. sebagaimana sultan jogjakarta yang dicintai rakyatnya sejak dulu kala.

Sri Sultan Hamengku Bawono X menjelaskan Sabda Raja dan Dawuh Raja yang dilakukan secara langsung kepada masyarakat dan media di Ndalem Wironegaran, Yogyakarta. Penguasa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini sebelumnya menggelar Sabda Raja pada 30 April 2015 dan Dawuh Raja 5 Mei 2015 di Siti Hinggil.


Berikut Isi Sabda Raja
Sabda Raja

Gusti Allah Gusti Agung Kuoso Cipto

Kawuni Ngono Siro kabeh atiningsun, Putri Dalem, Sederak Dalem, Sentono Dalem, lan Abdi Dalem.

Nompo weninge dawuh Gusti Allah Gusti Agung Kuoso Cipto lan romoningsun eyang eyang ingsun poro poro leluhur Mataram.

Wiwit wektu iki ingsun nompo dawuh kanugrahan dawuh Gusti Allah Gusti Agung Kuoso Cipto asmo kelenggahan ingsun Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Tata Panotogomo. 

Sabda rojo iki perlu dimangerteni diugemi lan ditindakane yo mengkono sabda ingsun.

Artinya:

Sabda Raja

Allah SWT

Untuk kalian semua Putri Dalem, Sederek Dalem, Sentono Dalem, dan Abdi Dalem

Menerima perintah dari Allah SWT dan ayah saya, kakek-kakek saya, dan para leluhur Mataram.

Saat ini saya menerima anugerah dari Allah SWT dengan gelar Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng ka Sepuluh Suryaning Mataram lan senopati ing ngalogo lanngengin bawono langgeng langgengin toto panotogomo.

Sabda Raja ini perlu dimengerti dilaksanakan dan diamalkan demikianlah Sabda Saya.

Dawuh Raja

Sultan Hamengku Bawono X menegaskan bahwa dalam Dawuh Raja dirinya hanya menetapkan nama GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Penetapan itu pun atas perintah Allah dan para leluhur. Sultan menegaskan tidak ada pengangkatan GKR Mangkubumi menjadi putri mahkota.

"Saya hanya menerima dawuh untuk menetapkan nama. GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram," ucap Sultan.

Sultan menjelaskan, pada Dawuh Raja di Siti Hinggil GKR Mangkubumi berada dengan adik-adiknya duduk berjajar bersama. Setelah itu dirinya memanggil anaknya dan memberinya gelar GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram.

"Saya panggil maju ke depan. Lalu saya menetapkan, dengan ditetapkan dia berhak duduk di Watu (Batu) Gilang," ujar Sultan HB X.

Ini isi lengkap Dawuh Raja yang dikeluarkan Sultan 5 Mei 2015 lalu :

Dawuh Rojo

Siro abdi ingsun seksonono ingsun Ngarso Dalem sampeyan dalem ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono ingkang Jumeneng Kasepuluh. Suryaning Mataram senopati ing ngalogo lanngengin bawono langgeng lanngengin toto panotogomo

Kadawuhan netepake putri ingsung Gusti Kanjeng Ratu Pembayun katetepapke Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram mangertono Yo mengkono dawuh ingsun.

Artinya:

Saudara semua, saksikanlah saya Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kesepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo mendapat perintah untuk menetapkan Putri saya Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mengertilah, begitulah perintah saya.
Baca Juga

2 Responses to "Isi lengkap Sabda Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X Yogyakarta dan Artinya"

  1. "Abdurrahman, Sayidin, Khalifatullah" sdh dihapus; selamat atas kemenangan org2 munafik, sekuler & liberal di lingkungan terdekat herjuno darpito
    pilih: setuju kembali ke paugeran baku (UU Keistimewaan) atau tdk setuju ??: Referendum aja...
    apa buktinya / siapa saksinya kalau dapat dhawuh/wangsit ? atau apakah dapat dipertanggung jawabkan secara hukum (paugeran) adanya dhawuh/wangsit ? kalau dapat wahyu, apakah dia seorang Rasul/Nabi ? mempunyai gelar baru berarti ada keraton / kerajaan baru dan raja baru di luar yg sdh ada ? pakaian sultan ketika mengucapkan sabda raja bukan busana sultan tapi adipati anom /putra mahkota , sahkan produknya secara hukum ? Sudahlah ...daripada hanya akal-akalan berdalih mengatasnamakan dhawuh yg tidak dapat dipertanggung jawabkan scr hukum, politik, sosial, moral, etika dan religiusitas, serta kemungkinan ada ontran-ontran di mataram krn adanya perlawanan rakyat/revolusi sosial, lebih baik kembali saja ke jalan yg benar paugeran baku. Lepaskanlah ambisi pribadi, istri, intrik2 keluarga terdekat, kekuasaan, harta dllTerima saja kodratnya dg legowo/lapang dada/ berjiwa besar/ ikhlas yang tidak di anugrahi putra laki-laki oleh Allah SWT. ..Itulah Akar masalahnya adl menolak takdir...!. Hati-hati, bisa kuwalat lho kalau dikelak kemudian hari ternyata waktu / sejarah membuktikan tidak benar. Gusti Ora Sare.
    * Silsilah Hamengku Buwono akan tamat,diganti trah ratu mangkubumi (matriarkal) ? menyesatkan silsilah ? * keluar rel (nabrak / menyimpang dari paugeran baku) nanti keretanya bisa nggoling , hati hati ! ora usah neko-neko ! *"Raja Takjim Raja disembah, Raja lalim Raja disanggah". *Ingat janji waktu jumenengan herjuno darpito dulu ? jangan lupa sejarah dan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah
    ada skenario besar utk hancurkan kraton dari luar-dalam, jgn heran suatu saat org KAFIR menguasai dlm sgl aspek kehidupannya, titenono wae cah...
    sultan itu mutlak , sabda / dawuh raja itu mutlak ?? dunia ini tdk ada yg mutlak...kok seperti Gusti Allah wae... mripate klilipen dunyo..., kalap, nggugu karepe dewe, ... suwe suwe tambah ora kajen... VOX POPULI VOX DEI, SUARA RAKYAT ADALAH SUARA TUHAN

    BalasHapus


  2. "Raja Takjim Raja Disembah, Raja Lalim Raja Disanggah". VOX POPULI VOX DEI, SUARA RAKYAT ADALAH SUARA TUHAN. Seyogyanya Sultan mengambil langkah yang dapat dipertanggung jawabkan scr hukum, politik, sosial, moral, etika dan religiusitas, yaitu memegang paugeran baku.

    BalasHapus